Anatomi kelenjar keringat pada tubuh manusia (Source: Cleveland Clinic, 2024)
Anatomi kelenjar keringat pada tubuh manusia (Source: Cleveland Clinic, 2024)

Penyebab Bau Badan dan Bagaimana Deodorant Bekerja

Masalah bau badan bukan masalah sepele, bahkan bagi sebagian orang, permasalahan bau badan dapat menghambat produktifitas. Bau badan yang tidak terkontrol juga berpotensi menurunkan level kepercayaan diri seseorang.

Sebenarnya apa saja yang menyebabkan bau badan dan bagaimana deodorant bekerja dalam mengurangi dan menghilangkan bau badan? Simak sampai habis artikel berikut ini!

Penyebab Bau Badan

Tubuh secara alami akan menghasilkan keringat untuk meregulasi suhu tubuh tetap pada batas normal. Keringat dikeluarkan dari kelenjar yang disebut kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat inilah yang mengeluarkan keringat dari dalam tubuh ketika terjadi kenaikan suhu untuk menurunkannya kembali ke batas normal.

Keringat secara alami tidak menghasilkan bau badan. Namun keringat yang mengandung protein akan menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab bau badan seperti bakteri Staphylococcus hominis. Bakteri ini yang akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap ketika tubuh mengeluarkan keringat.

Kelenjar apokrin letaknya ada pada lipatan, misalnya pada selangkangan dan ketiak. Orang dengan masalah bau badan biasanya berawal dari keringat berlebih yang dihasilkan pada dua area ini.

Ada penyebab lain yang dapat memperparah kondisi bau badan, seperti mengonsumsi makanan pemicu bau badan misalnya bawang dan daging merah, kurang memperhatikan kebersihan tubuh dan pakaian, hingga faktor kesehatan.

 

Baca juga: Hati-Hati! Bisa Jadi Bau Ketiakmu Tanda Suatu Penyakit

 

Kondisi bau badan dapat dikurangi dengan banyak solusi, misalnya dengan rutin mandi dua kali sehari, membatasi konsumsi makanan pemicu bau badan, dan menggunakan deodorant.

Bagaimana Deodorant Bekerja?

Deodorant adalah solusi praktis untuk mengurangi bau badan yang dihasilkan bakteri pada keringat. Deodorant bekerja untuk beberapa tugas, diantaranya:

  • Antibakteri pada deodorant menekan pertumbuhan bakteri bahkan pada beberapa doeodorant memiliki konsentrat antibakterial tinggi
  • Mengontrol pH kulit agar tidak efektif bagi perkembangan bakteri, karena bakteri cenderung berkembang pada pH yang tinggi
  • Menjaga kelembaban kulit dengan mengontrol produksi keringat hingga tidak menghasilkan keringat yang berlebih
  • Menambah aroma wangi bagi area ketiak dengan keberadaan pewangi pada produk deodorant

 

Baca juga: Madeo Spray Penghilang Bau Badan dan Kontrol Keringat

 

Maksimalkan kinerja deodorant untuk mengurangi bau badan dengan menjaga kebersihan tubuh serta pakaian anda. Hindari pakaian yang lembab, konsumsi makanan pemicu badan dan jangan lupa semprotkan deodorant seperti deodorant spray Madeo.

Deodorant Spray Madeo efektif untuk menjaga kulit ketiak anda tetap aman bebas bau keringat dengan perlindungan hingga 48 jam!

Related Articles

Deodorant untuk kulit sensitif
Rahasia Tampil Percaya Diri Seharian dengan Deodorant Spray Alami yang Aman untuk Kulit Sensitif

Bau badan bisa jadi masalah besar, apalagi kalau kita aktif seharian. Banyak yang memilih deodora...

Read More
Ciri-ciri, kandungan pemicu, dan tips atasi alergi deodorant (Gambar: Unsplash)
Ciri Kulit Alergi Deodorant

Deodorant menjadi salah satu item yang sering diandalkan untuk menjaga penampilan. Namun alih-ali...

Read More
Memilih deodorant yang tidak bikin kulit hitam (Gambar: Freepik)
Kenali Penyebab Ketiak Menghitam dan Cara Mengatasinya

Faktanya bukan bau badan saja yang sering mengurangi kepercayaan diri seseorang, ketiak hitam pun...

Read More
Cara mencegah dehidrasi saat puasa (Gambar: Freepik)
Agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa, Pakai 5 Cara Ini

Dehidrasi sebenarnya bisa terjadi kapan saja, tapi kemungkinannya bisa meningkat pada orang yang...

Read More
Apakah bau badan orang kulit hitam menyengat? (Gambar: Unsplash)
Apakah Warna Kulit Berpengaruh pada Bau Keringat?

Disadari atau tidak, faktanya banyak orang yang memiliki anggapan khusus pada orang dengan warna...

Read More