Seberapa Sering Baiknya Mukena Dicuci Agar Tidak Berbau?

Sebagai kelengkapan ibadah bagi muslimah, mukena perlu mendapatkan perawatan yang tepat. Meski penggunaannya lebih sering di dalam ruangan dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, tapi mukena sering digunakan dalam kondisi anggota badan basah karena wudhu. Jika kita tidak telaten merawatnya, mukena bisa cepat berbau. 

Kapan Waktu yang Disarankan untuk Mencuci Mukena?

Sebenarnya kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi mukenamu. Kalau ada noda yang cukup kentara atau banyak sebaiknya segera cuci agar tidak terlanjur menempel dan membuatnya lebih susah hilang. 

Namun secara normal bisa dikatakan bahwa waktu ideal mencuci mukena adalah seminggu sekali. Tetapkan jadwal rutin mencuci mukena agar bau apek tidak mengganggu shalatmu.

Tips Perawatan Mukena Agar Tidak Cepat Berbau dan Tahan Lama

1.   Menggantung Mukena Setelah Digunakan

Kalau kamu terbiasa melipat mukena setelah memakainya, hentikan sekarang juga! Kebiasaan ini bisa membuat mukena lebih cepat berbau apek, lho. 

Bagaimana tidak? Mukena dikenakan setelah kita berwudhu yang membuatnya akan basah atau minimal lembab. Kalau kamu langsung melipatnya, mukena akan lebih lama kering dan bisa jadi tumbuh jamur di permukaannya. Kondisi ini cukup menjadi alasan mukenamu cepat berbau apek padahal belum lama dipakai.

2.  Sebaiknya Cuci Secara Manual

Beberapa jenis pakaian sebaiknya tidak dicuci dengan mesin, begitu pula dengan mukena. Mengapa demikian?

Faktanya putaran pada mesin cuci yang cukup cepat beresiko membuat mukena cepat rusak apalagi dengan adanya resleting atau hiasan-hiasan tertentu. Mencuci mukena secara manual dan perlahan dengan tangan akan mengurangi resiko tersebut. Selain itu, mengutip dari idntimes.com, kamu perlu memisahkan mukena dari pakaian lain terutama yang berbahan berat. 

3. Tidak Berlebihan dalam Penggunaan Pemutih

Bagi kamu yang suka mengenakan mukena putih mungkin cukup terganggu kalau ada noda berwarna kontras. Lalu tak jarang memilih produk pemutih sebagai solusi untuk menghilangkannya.

Penggunaan produk pemutih pakaian sebenarnya diperbolehkan, tapi sebaiknya tidak terlalu sering. Sebab produk pemutih pakaian umumnya mengandung klorin yang bersifat korosif atau mengikis, sehingga bisa membuat kain mukena lebih cepat tipis lalu robek.

4. Hindari Menjemur Terlalu Lama

Menjemur mukena terlalu lama apalagi langsung di bawah sinar matahari akan membuat warnanya lebih cepat pudar. Sebaiknya segera angkat ketika mukena sudah cukup kering.

Selain itu kamu disarankan untuk menjemur mukena dengan cara menggantungnya di hanger atau penjepit. Menjemur dalam kondisi terlipat atau menempatkannya pada suatu permukaan datar akan membuatnya lebih mudah kusut.

5. Setrika Sesuai Jenis Kainnya

Beda jenis kain bisa beda cara menyetrikanya. Kain seperti satin silk misalnya, menyetrikanya harus menggunakan suhu yang tidak terlalu panas. Bahkan sebuah artikel di situs buttonscarves.com menyarankan agar ketika menyetrika mukena dengan bahan ini bisa menggunakan kain penutup seperti sarung. Tujuannya supaya suhu panas tidak langsung mengenai mukena. 

Hati-hati! Tingkat panas yang berlebihan akan membuat beberapa jenis kain justru jadi cepat rusak. 

6. Simpan dengan Cara yang Tepat

Setelah digunakan untuk shalat sebaiknya mukena disimpan dalam kondisi digantung. Namun untuk mukena yang baru saja dicuci, menyimpannya dalam kondisi terlipat atau tergulung adalah cara yang tepat. Mengapa bukan lagi digantung? Sebab menyimpannya dalam kondisi digantung atau ditumpuk lebih rawan membuatnya kusut.

Kamu juga harus memastikan lemari penyimpanannya bersih, tidak lembab dan bebas serangga. 

Baca Juga: Penjelasan Hadits Kebersihan Adalah Bagian dari Iman

Selain memastikan mukena dalam kondisi bersih dan rapi, jangan terlewat untuk memberikan perhatian pada kesegaran badanmu. Mulai cegah bau badan dengan rutin menyemprotkan Madeo deodorant pada ketiakmu. Kandungannya yang alami dan bebas alkohol membuatmu tak perlu khawatir untuk menggunakannya setiap hari.