Perbedaan Bau Badan Orang Asia dan Eropa

Beda etnis ternyata bukan hanya tentang beda bahasa, kebangsaan, ataupun agama. Beda etnis, bisa beda juga bau badannya. Ada fakta menarik yang menunjukkan bahwa bau badan orang di benua Asia berbeda dengan di benua Eropa. Apa yang melatarbelakangi fenomena ini? Simak penjelasan berikut!

Gen Bau Badan

Ada sebuah gen bernama ABCC11, selanjutnya mari kita sebut dengan gen bau badan. Gen ini menentukan basah atau keringnya kotoran telinga seseorang. Gen ABCC11 juga menentukan keringat seseorang menghasilkan bau yang menyengat ataukah tidak, seperti yang disampaikan oleh ahli epidemiologi genetik di University of Bristol, Professor Ian Day. Fakta menariknya, jenis kotoran telinga dan bau keringat ini ternyata saling berkaitan, lho.

Orang dengan kotoran telinga kering, ketiaknya tidak memiliki zat kimia yang bisa menjadi makanan bakteri penyebab bau. Begitu pula sebaliknya, orang dengan kotoran telinga basah, ketiaknya mengandung zat kimia yang menjadi makanan bakteri penyebab bau. 

Baca Juga: Mengenal Bakteri Penyebab Bau Pada Keringat

Sebuah artikel dari situs American Society for Microbiology menyebutkan gen ABCC11 bertugas mengkode protein pengangkut molekul untuk melintasi membran sel, termasuk molekul dalam keringat. Alasan mengapa ada orang yang tidak bau badan adalah karena gen bau badannya tidak berfungsi. Karena apabila gen bau badan tidak berfungsi, maka molekul keringat tak bisa melewati penghalang membran untuk sampai di ketiak. 

Alhasil bakteri di sisi lain permukaan kulit menjadi kelaparan karena tak mampu mengakses senyawa organik dalam keringat. Dampaknya, zat-zat berbau pun tidak diproduksi.

Bagaimana Kondisi Gen Ini Pada Orang Asia dan Eropa?

Sebelumnya telah disebutkan bahwa jika gen ABCC11 tidak berfungsi, maka bakteri penyebab bau akan kelaparan, sehingga zat berbau tidak dapat diproduksi. Kondisi gen bau badan yang kehilangan fungsi ini cukup umum terjadi pada populasi Asia Timur, bahkan mencapai 80-95%. Sebagian besar orang Asia Timur dan hampir semua orang Korea tidak mempunyai gen ABCC11. Sedangkan hampir semua orang Eropa memiliki gen tersebut, dan hanya 2% saja yang tidak. 

Fenomena mutasi genetik inilah yang membuat orang Asia cenderung tidak mengalami bau badan, sedangkan sebagian besar orang Eropa mengalaminya. Tentu ini merupakan keuntungan bagi populasi Asia, sebab meskipun produksi keringat mereka normal, tidak ada bau menyengat yang timbul.

Mengerucut pada populasi di Korea, sebuah penelitian University of Bristol membuktikan bahwa hanya ada 0,006% populasi Korea yang mempunyai gen bau badan. Penelitian ini mengacu pada Allele Frequency Database (ALFRED), database gen yang disusun oleh Yale University. Hasilnya menunjukkan bahwa orang Korea memiliki rasio gen ABCC11 yang terendah di dunia.

Inilah alasan kenapa orang Korea tidak memiliki bau badan. 

Sayangnya, tidak ada yang tahu persis alasan prevalensi gen ini sangat bervariasi antar populasi. Namun Profesor Ian Day mengatakan bahwa tidak adanya gen ini di populasi Asia Timur menunjukkan kalau bau ketiak berangsur-angsur menghilang secara evolusioner disana selama beberapa ribu tahun terakhir.  

Itu tadi perbedaan bau badan orang Asia dan Eropa. Telah kita ketahui bahwa ada 80-95% orang Asia tidak mempunyai gen bau badan, sedangkan sisanya punya. Jika kamu termasuk salah satu dari golongan orang yang mempunyai gen ini, maka penggunaan deodorant akan sangat membantu. 

Semprotkan Madeo Deodorant sebelum memulai aktivitas harian! Bahan alaminya mampu memberikan kesegaran pada area tubuh, terutama bagian ketiak dan kaki, dua area yang sering mengeluarkan bau tak sedap. 

Kalau kamu harum, maka bukan kamu saja yang senang, orang lain pun tentu akan nyaman.