Bakteri penyebab bau badan (Gambar: Freepik)
Bakteri penyebab bau badan (Gambar: Freepik)

Mengenal Bakteri Penyebab Bau Pada Keringat

Kamu pernah bertemu dengan orang yang bercucuran keringat tapi tidak bau sama sekali? Namun di sisi lain ada orang yang keringatnya tidak begitu banyak, tapi bau badannya menyengat? Kalau pernah, maka fenomena ini membuktikan bahwa sebenarnya penyebab bau badan bukanlah jumlah keringat pada tubuh seseorang. 

Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

Hubungan Bakteri dan Bau Keringat

Tubuh kita ditutupi oleh triliunan mikroba bernama mikrobioma. Mikroba sendiri bisa berupa bakteri, virus, protozoa, jamur, archaea, dan alga. Lebih spesifik lagi, ketiak sebagai organ dengan kelenjar minyak yang sangat aktif menjadi tempat ideal untuk tumbuhnya berbagai jenis mikroba, salah satunya bakteri. 

Penelitian menunjukkan bahwa mikrobioma ketiak berbeda-beda pada tiap individu. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, pola makan, dan gaya hidup.

Di sisi lain, kita mengenal dua kelenjar keringat yaitu ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin yang berfungsi mengatur suhu tubuh terdapat di hampir semua permukaan kulit. Sedangkan kelenjar apokrin yang terdapat di area ketiak dan selangkangan mengeluarkan cairan yang kaya akan protein dan lipid. Saat cairan ini terurai oleh bakteri, selanjutnya akan terbentuk senyawa seperti asam lemak dan amonia yang menimbulkan bau tak sedap. 

Mengutip artikel dari halodoc.com, bau badan bisa manis, asam, atau mirip bau bawang. Tidak ada bau spesifik pada keringat seseorang. Jadi, sebenarnya penyebab bau badan atau keringat adalah adanya interaksi keringat dengan bakteri yang ada di tubuhnya. 

Bakteri Penyebab Bau Pada Keringat

Dua spesies bakteri yang bertanggung jawab besar pada timbulnya bau keringat adalah Corynebacterium dan Staphylococcus.

Bakteri Corynebacterium memecah lipid pada keringat menjadi molekul lebih kecil yang mudah menguap dan baunya menyengat. Sedangkan bakteri penyebab bau badan dari spesies Staphylococcus yang akan kita bahas lebih lanjut adalah Staphylococcus hominis.

Bakteri Staphylococcus hominis berbentuk sferis (bulat), berkelompok, dan memiliki diameter 1,2 sampai 1,4 mikrometer. Bakteri ini mampu menghasilkan protein yang selanjutnya memecah molekul keringat menjadi thioalcohol (senyawa berbau tajam). Jika di bagian sebelumnya disebutkan mengenai senyawa yang menimbulkan bau tak sedap, maka senyawa yang dimaksud itu adalah thioalcohol.

Sebenarnya Staphylococcus hominis banyak terdapat di kulit manusia dan tidaklah berbahaya. Namun, jika jumlahnya berlebihan, maka tentu senyawa thioalcohol yang dihasilkan juga makin banyak, dan bau badanpun makin menyengat. 

Bakteri Staphylococcus hominis bisa bertahan lama di tubuh seseorang, terlebih pada bagian yang jarang dibersihkan, seperti ketiak. Ketiak kita adalah organ dengan kelenjar minyak dan kelenjar keringat yang sangat aktif, sehingga membuatnya sangat lembab dan sering berkeringat. Maka tak heran kalau kondisi ini tak diimbangi dengan pembersihan optimal maka mengakibatkan bakteri Staphylococcus hominis tumbuh dan menetap disana.

Penambahan jumlah Staphylococcus hominis yang berlebihan rawan terjadi pada orang yang memiliki daya tahan tubuh kurang baik, seperti pada orang yang menjalani kemoterapi atau menderita penyakit tertentu.

Baca Juga: Hati-hati! Bisa Jadi Bau Ketiakmu Tanda Suatu Penyakit

Para ahli menyebutkan bahwa jika kedua bakteri penyebab bau badan tadi dibandingkan, maka bakteri Corynebacterium akan menimbulkan bau yang lebih kuat daripada Staphylococcus. Meskipun demikian, bau badan seminim apapun bisa saja mengikis kepercayaan diri pada beberapa orang. Lalu, bagaimana cara mengatasi agar tidak bau badan?

Kamu perlu merawat kulit ketiak dengan bodycare yang tepat, seperti Madeo Deodorant. Formula alami potassium allum akan bekerja dengan cara menyerap bau badan dan mencegah keringat berlebih. Tampil segar hingga 48 jam bukan lagi sebatas khayalan.

Related Articles

Hati-Hati Memilih Deodorant (Gambar: Unsplash)
Bahaya Deodorant Beracun bagi Tubuh dan Solusi Aman untuk Wanita

Deodorant adalah bagian dari rutinitas harian yang tak bisa dipisahkan, terutama bagi mereka yang...

Read More
Waspadai bahaya deodoran beracun (Gambar: Unsplash)
Bahaya Menggunakan Deodoran dengan Kandungan Racun: Lindungi Tubuh Anda dari Risiko Tersembunyi

Bahaya Menggunakan Deodoran yang Mengandung Racun: Ancaman Tersembunyi di Balik Aroma WangiDeodor...

Read More
Gen Z Rentan Mengalami Bau Badan (Gambar: Unsplash)
Mengapa Gen Z Rentan Mengalami Bau Badan dan Cara Mengatasinya

Bau Badan Gen Z: Bukan Cuma Soal KeringatBau badan atau bromhidrosis adalah masalah yang bisa men...

Read More
Madeo Deodorant Asal Makassar yang Terbukti Efektif Atasi Bau Ketiak
Bau Ketiak Tak Kunjung Hilang? Gunakan Madeo Deodorant Asal Makassar yang Terbukti Efektif

Bau ketiak masih menjadi salah satu masalah paling umum namun paling mengganggu dalam kehidupan s...

Read More
Pilih Deodorant dengan Bahan yang Aman Bagi Kulit (Gambar: Unsplash)
Apa Saja Kandungan Deodorant yang Aman untuk Kesehatan Kulit dan Tubuh? Ini Jawabannya!

Buat kamu yang aktif sekolah, kuliah, kerja, atau banyak beraktivitas di luar rumah, deodorant mu...

Read More