Benarkah Penggunaan Deodorant Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?

Bau badan adalah masalah yang dihadapi oleh banyak kaum wanita dan juga kaum pria. Bau badan menjadi musuh bersama dan seringkali membatasi ruang gerak. Erat kaitannya antara bau badan dengan produktifitas apalagi jika seseorang mudah merasa insecure dengan kondisi tubuhnya.

Berbagai cara dilakukan agar ketiak tidak mengeluarkan bau tidak sedap. Salah satunya dengan menggunakan deodorant.

Namun, beberapa orang menjadi khawatir efek samping dari penggunaan deodorant terhadap kesehatan mereka. Ada yang beranggapan bahwa penggunaan deodorant dapat meningkatkan risiko kanker payudara. 

Tapi, benarkah demikian?

Tidak Terbukti Secara Ilmiah

Ternyata, penelitian berkelanjutan membuktikan rendahnya kemungkinan risiko dengan penggunaan deodorant. Menurut Tiffany Onger, MD seorang ahli kesehatan Onkologi dan Hematologi menyebutkan bahwa tidak ada data yang valid menunjukkan hubungan antara kanker payudara dan penggunaan deodorant.

Memang ada penelitian pada tahun 2003 menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan deodorant dan pertumbuhan sel kanker payudara. Zat yang diklaim sebagai penyebabnya adalah aluminium dan paraben yang menjadi kandungan dalam deodorant. Namun, penelitian ini dikritik karena tidak menyertakan sampel kontrol berupa objek yang tidak mengidap kanker payudara.

Kandungan aluminium dan paraben secara zatnya memang merupakan kandungan senyawa logam. Namun penggunaannya dalam batas normal cenderung tidak membahayakan jika diaplikasikan dalam produk deodorant.

Tetapi, jika ada keraguan untuk menggunakan deodorant berbahan aluminium dan paraben, anda bisa memutuskan untuk tidak menggunakannya. Atau memilih deodorant yang menggunakan bahan yang lebih alami dan ringan di kulit.

Baca juga: Berkenalan dengan Deodorant Berbahan Alami Asal Sulawesi Selatan, Madeo Deodorant

Pola Hidup dan Faktor Genetik

Kanker payudara adalah penyakit yang mengerikan dan semoga tidak terjadi pada kita. Penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh pola hidup dan faktor genetik. Orang dengan riwayat kanker dalam keluarga cenderung punya risiko akan terkena. 

Pola hidup juga mempengaruhi laju pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, meliputi pola tidur, pola makan dan manajemen stres.

Hindari sering mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi. Studi menunjukkan adanya bukti konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko kanker payudara. 

Hindari juga sering mengonsumsi makanan olahan, makanan kaleng, makanan yang diawetkan, berbagai jenis olahan UPF (Ultra Processed Food) yang juga terbukti dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan jenis kanker lainnya.

Atur jadwal tidur dan hindari semaksimal mungkin begadang. Sebab tidur merupakan solusi terbaik untuk memberikan tubuh masa recovery dan memberikan waktu bagi imun melawan sel penyakit, sebagaimana dijelaskan oleh Matthew Walker dalam bukunya “Why We Sleep”.

Pola pikir juga erat kaitannya dengan kondisi tubuh. Orang dengan stress yang tidak dikelola dengan baik cenderung berdampak bagi organ tubuhnya. Penting bagi setiap orang mengatur kondisi pikiran dan jiwa agar selalu ridha dengan ketetapan Allah dan berprasangka baik kepadaNya.

Baca juga: Alasan Madeo Deodorant Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Referensi:

• https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/chemicals/antiperspirants-and-breast-cancer-risk.html
• https://www.medicalnewstoday.com/articles/does-deodorant-cause-cancer
• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/14639125/
• https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/myths/antiperspirants-fact-sheet#r2
• https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/myths/antiperspirants-fact-sheet
• https://health.clevelandclinic.org/can-deodorant-cause-breast-cancer
• https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker/apa-penyebab-kanker-payudara
• https://www.halodoc.com/artikel/deodoran-bisa-sebabkan-kanker-payudara-mitos-atau-fakta?srsltid=AfmBOooF8xrKoO6F7KLxabv95b0F5fjZ-ME2UhBWJy4plEbb7UW1mTV-
• https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9775518/