Mindset pengusaha muslim agar bisnis sukses dan berkah (Pic: Unsplash)
Mindset pengusaha muslim agar bisnis sukses dan berkah (Pic: Unsplash)

5 Mindset Pengusaha Muslim Agar Sukses dan Berkah

Kini banyak sekali jalan untuk mulai menjadi pengusaha, mulai dari terjangkaunya modal yang dibutuhkan hingga makin beragamnya objek bisnis yang bisa dipilih. Kendati demikian, kemudahan ini seharusnya tak menjadikan seorang muslim bermudah-mudahan memulai tanpa memiliki mindset pengusaha yang benar serta ilmu yang memadai. Sebab seperti kata perkataan Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu bahwasannya,

Janganlah berjualan di pasar kami orang yang belum paham tentang ilmu agama.” (H.R. At-Tirmidzi)

Sebenarnya, apa saja hal yang harus dimiliki pengusaha muslim agar keuntungan materi datang beriringan dengan keberkahan? Mulai dengan 5 mindset penting berikut!

Bisnisku, Ladang Pahalaku

Bisnis memang perkara mubah, tapi jika diniatkan untuk mengharap wajah Allah maka akan bernilai ketaatan dan berpahala. Ya, sebagaimana kita ketahui hadits masyhur yang artinya “Semua amal tergantung niatnya”.

Niat yang lurus bisa diartikan dengan menginginkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Kebaikan bagi diri sendiri bisa berupa menghindarkan diri dari meminta-minta atau mengonsumsi harta haram. Sedangkan kebaikan bagi orang lain bisa berupa membantu memenuhi hajat hidup orang banyak seperti dibukanya lapangan pekerjaan. 

Aturan Syariat Sebagai Pedoman

Pada masa kejayaan Islam, orang-orang mulia memperingatkan agar para pedagang memahami hal-hal yang dilarang dalam jual beli sebelum benar-benar memulai perniagaannya. 

Aturan syariat, khususnya fiqih muamalah harusnya menjadi “kompas” yang mengarahkan pengusaha muslim untuk mengeksekusi bisnisnya. Tujuannya tentu agar tidak terjerumus dalam perkara haram. Na’udzubillah.

Beberapa kondisi yang bisa membuat bisnis menjadi haram diantaranya objek bisnis yang memang haram, praktik gharar (ketidakjelasan), riba, khida’ (pengelabuan), dan merugikan banyak orang. Faktanya saat ini banyak sekali praktik marketing modern yang ketika ditelusuri lebih lanjut mengandung perkara yang dibenci Allah. 

Apa untungnya omset tinggi tapi tidak Allah ridhoi?

Hanya Menjual Produk Halal dan Thayyib

Salah satu bentuk komitmen pengusaha muslim dalam menyediakan produk halal adalah dengan mendaftarkannya pada lembaga terkait yang mempunyai kapasitas menerbitkan sertifikasi halal.

Namun, sebenarnya halal saja belum cukup, sebab Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 88 yang artinya, “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayyib) dari apa yang telah direzekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya.”

Mengutip dari situs halalmui.org, Prof. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc, tenaga ahli LPPOM MUI menyatakan thayyib artinya baik dan aman dikonsumsi (food safety), bersih (GMP), serta menyehatkan dan bermutu dari aspek fisik, kimia, dan biologis.

Akhlak Mulia Jadi Kuncinya

Dahulu para pedagang muslim menunjukkan akhlak mulia dalam menjalankan perniagaannya, sehingga dengan izin Allah memberikan pengaruh besar dalam penyebaran Islam di Asia dan Afrika. 

Beberapa contoh akhlak mulia yang harus dimiliki pengusaha muslim adalah jujur, amanah, qana’ah, tepat janji, bijak dalam menyikapi hutang piutang, dan tidak menipu. 

Jika sudah memiliki tim untuk menjalankan operasional bisnis, penting juga menanamkan mindset ini pada mereka, karena biasanya merekalah yang akan jadi garda terdepan menghadapi pembeli. Maka tak heran kalau ada posisi Customer Relation Management, karena memang sepenting itu relasi baik antara pengusaha dan pengguna produknya.

Tidak Lalai Pada Kewajiban

Diantara kewajiban pengusaha terutama yang sudah memiliki tim adalah memberikan upah sesuai kesepakatan. Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (H.R. Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan pentingnya bersegera menunaikan hak pekerja setelah selesai pekerjaannya. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda bahwa menunda penunaian kewajiban padahal ia mampu termasuk suatu kedzaliman. Kewajiban lain bagi pengusaha muslim adalah membayar zakat saat sudah mencapai nishab.

Itulah 5 mindset pengusaha muslim yang dengan izin Allah bisa mengantarkan bisnisnya sukses menurut standar materi dunia dan jadi kendaraan menuju surga-Nya. Kalau kamu sedang mencari peluang bisnis dengan produk halal, thayyib, syarat dan skema mudah, Madeo deodorant bisa menjadi pilihan tepat. 

Hubungi CS Madeo sekarang!

Related Articles

Belajar jualan online tidak mustahil bagi ibu ibu (Gambar: Unsplash)
7 Tips Keuangan dan Jualan untuk Ibu-Ibu di Rumah

Menjadi ibu rumah tangga bukan halangan untuk tetap produktif secara finansial. Banyak ibu-ibu za...

Read More
Cara jualan dengan HP dan pemanfaatan tools AI gratis untuk membuat konten (Photo by rawpixel.com on Freepik)
5 Langkah Memanfaatkan Tools AI Gratis untuk Jualan

Artificial Intelligence (AI) sudah jadi bagian yang dekat dengan kehidupan manusia di jaman moder...

Read More
Panduan cara dapat uang dari FB Pro untuk pemula (Gambar: Unsplash)
Tips FB Pro Bagi Pemula yang Penting Diketahui

Kini penggunaan Facebook (FB) tak lagi sekadar untuk menjalin komunikasi perorangan, tapi sudah m...

Read More
Tips jualan di story WA agar tidak spam dan banjir orderan (Gambar: Freepik)
8 Tips Jualan di Story Whatsapp Tanpa Spam

Siapa yang tidak familiar dengan WhatsApp (WA)? Aplikasi satu ini menjadi andalan hampir semua or...

Read More
Memulai Bisnis Modal Kecil Menggunakan Dana THR (Gambar: Freepik.com)
Cara Budgeting THR Biar Gak Boncos

Tunjangan Hari Raya atau THR jadi salah satu hal yang paling dinantikan menjelang lebaran. Sesuai...

Read More